PERUBAHAN BENTUK KATA KERJA (1)

Tentang Bentuk MASU, Bentuk KAMUS, Bentuk TE, Bentuk NAI dan Bentuk TA

Minasan genki desu ka. Nihongo wa dou deshita ka. Jyouzu ni narimashita ka ^^
Kali ini kita akan belajar perubahan bentuk kata kerja.
Salah satu keunikan Bahasa Jepang adalah karena kata kerja-nya bisa diubah ke dalam berbagai bentuk sesuai pola dan arti yang diinginkan. Sampai saat ini kita hanya mengenal tiga bentuk yaitu:

-MASU -MASEN -MASHITA -MASEN DESHITA
tabemasu tabemasen tabemashita tabemasen deshita
aimasu aimasen aimashita aimasen deshitaKita sekarang akan belajar bentuk lain, yaitu bentuk kamus, bentuk TE, bentuk NAI dan bentuk TA. Tapi sebelumnya, kenapa kata kerja mesti diubah-ubah bentuknya?

Jadi begini, kata kerja bentuk MASU itu tidak fleksibel jika digunakan di tengah-tengah kalimat. Bentuk MASU juga terkesan sopan, dan jadi agak kaku ketika digunakan kepada teman sebaya dsb. Ada juga pola kalimat yang mengharuskan kita mengubah bentuk MASU ke bentuk lain. Misalnya pola “pernah” harus menggunakan kata kerja Bentuk TA + KOTO GA ARIMASU. Pola “setelah” harus pakai kata kerja Bentuk TE + KARA, dsb. Bahkan ketika kita mencari kata kerja di dalam kamus, tidak ada yang dituliskan dengan bentuk MASU. Semua ditulis menggunakan JISHO-KEI atau bentuk KAMUS. (mengenai penggunaan masing-masing bentuk akan dibahas lebih lanjut).

Sebelum mulai, minasan harus mengetahui bahwa kata kerja di Bahasa Jepang di bagi menjadi 3 golongan. Yaitu Golongan 1 / godan doushi, Golongan 2 / ichidan doushi, dan Golongan 3 / fukisoku doushi. Kenapa harus dibedakan? Itu sama seperti kenapa harus ada cowok dan cewek? Itu karena perlakuan yang diberikan harus beda. Kata kerja golongan 1, 2 dan 3 masing-masing perlakuannya beda, dan cara pengubahannya pun juga berbeda.

Mengenai mana kata kerja yang masuk golongan 1, mana yang masuk golongan 2 dst, minasan harus tahu dan hafal, sehingga mudah ketika mengubahkan. Download beberapa contohnya disini.

Dalam mengubah kata kerja (doushi no katsuyou atau doushi no henka) yang berubah hanya bagian belakangnya saja (kecuali sebagian kata yang masuk perkecualian).

Yang kita pelajari pertama adalah bentuk KAMUS atau biasa disebut JISHOKEI. Jika minasan sudah mengerti dan paham, silakan download table PERUBAHAN BENTUK KATA KERJA di atas, diisi, kemudian dikirim ke saya untuk saya cek atau dicek sendiri juga ga papa ^_^
BENTUK KAMUS / JISHOKEI

GOLONGAN 1.
Perubahannya mengikuti baris Hiragana MA MI MU ME MO, RA RI RU RE RO dsb. Kata YASUMIMASU, masu-nya dihilangkan dan MI diturunkan ke bunyi U, menjadi YASUMU, HATARAKIMASU menjadi HATARAKU, NOMIMASU menjadi NOMU dst.GOLONGAN 2
Tinggal mengganti MASU dengan RU, misalnya TABEMASU menjadi TABERU dst.

GOLONGAN 3
Harus dihafalkan, karena kata kerja Golongan 3 cuma ada dua buah, yaitu SHIMASU (melakukan) dan KIMASU (datang). Bentuk Kamusnya SHIMASU mejadi SURU dan KIMASU menjadi KURU.

BENTUK NAI / NAIKEI (BERARTI NEGATIF)

GOLONGAN 1.
Perubahannya masih mengikuti baris Hiragana MA MI MU ME MO, RA RI RU RE RO dsb, kecuali baris A I U E O, A diganti dengan WA. Kata YASUMIMASU, masu-nya dihilangkan dan MI dinaikkan ke bunyi A + NAI, menjadi YASUMANAI, HATARAKIMASU menjadi HATARAKANAI, NOMIMASU menjadi NOMANAI dst. Khusus untuk baris A, contohnya AIMASU menjadi AWANAI.

GOLONGAN 2
Tinggal mengganti MASU dengan NAI, misalnya TABEMASU menjadi TABENAI dst.

GOLONGAN 3
Harus dihafalkan, SHIMASU menjadi SHINAI dan KIMASU menjadi KONAI.

Sampai disini cukup jelas? Kalau masih bingung coba minasan kerjakan table-nya sekarang. Isi perubahan ke bentuk KAMUS dan NAI saja dulu. Kalau sudah bisa berarti tidak ada masalah.Selanjutnya adalah bentuk TE dan TA, rumusnya sama.Kalau sudah ketemu bentuk TE-nya tinggal mengganti huruf TE dengan huruf TA. Bentuk TE jika berdiri sendiri artinya sama dengan bentuk MASU dan bentuk KAMUS.

Bentuk TA jika berdiri sendiri artinya sama dengan bentuk MASHITA atau lampau.
Sebelumnya coba lihat gambar di samping.

BENTUK TE

GOLONGAN 1.
Untuk Golongan 1, yang dijadikan patokan adalah bentuk KAMUS nya. Jadi mutlak harus tahu perubahan bentuk KAMUS dulu, daripada harus menghafal terlalu banyak kata.
Dari bentuk KAMUS kita ambil huruf paling belakang, dan mengubahnya sesuai rumus pada bagan di atas. Kata yang berakhiran huruf U menjadi TTE, MU menjai NDE dst. Hasilnya KAIMASU (: membeli) yang bentuk KAMUS-nya KAU jika diubah ke bentuk TE menjadi KATTE. Contoh lain, lihat bagan.

GOLONGAN 2
Tinggal mengganti MASU pada bentuk MASU dengan TE, misalnya TABEMASU menjadi TABETE dst.

GOLONGAN 3
Sama dengan Golongan 2, SHIMASU >> SHITE dan KIMASU >> KITE. Yang dua ini harus hafal ya.

BENTUK TA

Cara pembentukkan untuk Golongan 1, 2 dan 3 sama, yaitu mengubah TE pada bentuk TE menjadi TA dan DE menjadi DA (contoh lihat bagan)

Rumusnya sedikit kan ya. Yang penting adalah banyak berlatih, rumus di atas bisa otomatis ada di kepala dan siap digunakan kapan saja. Reflek tersebut hanya bisa muncul kalau kita sering latihan, latihan dan latihan…

Yoku renshuu shite kudasai ne. Sering-sering berlatih ya. b(^o^)

Thank’s to Yohan Sensei From TadotsuGakuen

3 Tanggapan

  1. thaks ya atas semua informasinya.semoga ilmu ini selalu bermanfaat buat kita n orang indonesia g bodoh-bodoh lagi

  2. ajrin bahasa jepang dengan mudah

  3. sumimasen,,, haji memashite watashiwa paradeis desu,, shitsumon shitemo iidesu ka,,,,,? boleh d”tuliz g’ yg kata sopan dlm bhs jpang itu…misalnya katte iru= tdk sopan / katte imasu= sopan,,,, onegaishimasu

Tinggalkan Balasan ke ibnu hajar Batalkan balasan